Selasa, 24 Maret 2015

Modul SMP, Membaca Cepat

Membaca Cepat

Salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi adalah membaca. Kemahiran membaca merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pembaca. Kemahiran membaca mencakup dua aspek, yaitu aspek mekanik dan aspek pemahaman. Aspek mekanik atau visual berkaitan dengan kemahiran pembaca dalam menggerakkan mata pada waktu membaca. Mata dalam membaca dapat digerakkan secara lamban atau cepat dan dengan pola membaca tertentu.
         Kecepatan mata dan pola membaca yang digunakan bergantung pada kemahiran yang dimiliki dan kebiasaan seseorang. Aspek pemahaman berhubungan dengan kemahiran pembaca dalam menangkap isi bacaan yang dibaca. Kemahiran mekanik berkaitan dengan indra mata, sedangkan kemahiran pemahaman berkaitan dengan otak pembaca (Haryadi, 2007, hlm. 4-5) Kemampuan membaca dengan
kecepatan yang tinggi sangat berpengaruh dalam memahami isi bacaan. Untuk itu, berlatih membaca dengan kecepatan tertentu perlu dikembangkan. Berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat menghambat kecepatan membaca.
a.      Membaca kata demi kata.
         Seorang pembaca yang baik tentu tidak akan membaca kata demi kata.
b.      Membaca dengan bersuara.
Membaca termasuk proses berpikir bagi seseorang sehingga lebih jauh melampaui kecepatan orang dalam berbicara. Oleh karena itu, jika seseorang membaca dan diikuti dengan bersuara, tentu kecepatan membaca menjadi terhambat.
c.      Membaca dengan bantuan alat tertentu (ujung jari, ujung pensil) untuk menelusuri baris-baris bacaan.
d.      Kebiasaan berhenti lama di awal kalimat, paragraf, atau di tengah tengah kalimat.
e.      Menggerakkan kaki atau anggota tubuh lainnya.
f.       Konsentrasi terpecah dengan hal-hal di luar bacaan.
g.      Bergumam atau bersenandung.
h.      Kebiasaan mengulang bacaan yang telah dibaca.

Untuk mengatasi beberapa kebiasaan yang dapat menghambat kecepatan dalam membaca, diperlukan upaya untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca. Berikut ini hal-hal yang dapat kamu pelajari.
a.      Mengetahui beberapa variasi kecepatan membaca sesuai tujuannya.
b.      Mengetahui dan menerapkan metode dan teknik kecepatan  membaca
c.      Mengetahui faktor yang dapat menghambat kecepatan membaca.
d.      Mampu mengukur tingkat pemahaman terhadap bacaan.
e.      Mengetahui cara mengukur kecepatan membaca.
f.       Memahami hakikat membaca.

Membaca cepat merupakan ragam kegiatan membaca dalam hati yang dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat dan cepat untuk memahami isi bacaan secara benar menurut garis besarnya saja. Membaca cepat ini dilakukan untuk memilih unsur-unsur tertentu dalam sebuah teks. Pada kegiatan membaca cepat, pandangan mata langsung meluncur dan menyapu halaman-halaman teks. Gerak mata pada saat proses membaca berlangsung dibagi atas tiga jenis.
a.      Pembaca yang baik, yaitu ditandai oleh tindakan melihat kelompok kata demi kelompok kata (melihat per satuan pikiran) yang ada dalam kalimat.
b.      Pembaca yang jelek, ditandai oleh tindakan melihat kata demi kata (memahami setiap kata yang, lalu dikelompokkan.
c.      Pembaca yang paling jelek, ditandai oleh tindakan melihat huruf demi huruf atau suku kata demi suku kata

Latihan
Wahana Rosetta Jalani Manuver di Mars

DARMSTADT, SENIN – Wahana antariksa Rosetta milik Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil melakukan maneuver di orbit Mars dalam rangka mengejar komet 67/Churyumov-Gerasimenko. Rosetta harus mengayun dengan memanfaatkan gaya gravitasi Mars, untuk meningkatkan kecepatannya agar bisa mencapai objek tujuannya itu dalam waktu 10 tahun.
Rosetta yang berada pada jarak 250 kilometer dari permukaan Mars putus kontak dengan Bumi selama hampir 15 menit saat melintas di belakang Mars pada hari Minggu (25/2) dengan kecepatan 39.191 kilometer per jam. Selama itu, Rosetta hanya mengandalkan tenaga baterai yang tersisa karena tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber listriknya. Tepuk tangan langsung memenuhi pusat kendali misi di bagian barat Jerman saat wahana tersebut kembali mengirimkan sinyal.
Awalnya, Rosetta tidak didesain untuk melakukan manuver berayun di kegelapan dan hanya menggunakan tenaga baterai. Sebab, baterai hanya didesain untuk memasok energi sampai sistem stabil setelah wahana diluncurkan. Tapi, karena peluncurannya molor dari jadwal yang direncanakan, arah target berubah sehingga jalur perjalanan pun harus disesuaikan.
Dari Mars, Rosetta akan bergerak ke arah Bumi dan akan melakukan manuver serupa di Bumi pada bulan November 2007 dan pada November 2009 setelah sekali mengelilingi Matahari. Sebelumnya, wahana yang diluncurkan pada tahun 2004 itu telah melakukan manuver yang sama di Bumi pada Maret 2005. Wahana yang diluncurkan Februari 2004 itu memang membutuhkan 4 kali manuver berayun dengan memanfaatkan gravitasi planet dalam suatu jalur perjalanan berulang yang disebut ESA sebagai biliar kosmos
Jalan yang harus ditempuh Rosetta masih panjang, namun ESA menilai sejauh ini segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Rosetta dijadwalkan sampai ke komet 67/Churyumov-Gerasimenko pada tahun 2014 setelah menempuh perjalanan sejauh 7,1 miliar kilometer. Ia juga akan mengirimkan wahana pendarat bernama Philae ke permukaan komet sepanjang 4,8 kilometer yang ditemukan astronom Soviet, Klim Churyumov dan Svetlana Gerasimenko. Wahana pendarat berkaki tiga seukuran lemari es akan mempelajari sifat kimia batuan pembentuk komet yang diperkirakan menyimpan informasi mengenai proses pembentukan tata surya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar