Rabu, 25 Maret 2015

Metode Inkuiri Kompetitif 3

Manfaat dari Pembelajaran Persaingan Berbasis Penyelidikan
            Hal penting dalam sekolah modern adalah sebuah proses yang disamakan dan disederhanakan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dari kelas rendah ke kelas atas, maksudnya adalah jika ada suatu pertanyaan dari kelas VII SMP padahal materi yang ditanyakan adalah materi kelas IX maka untuk kelas Modern pertanyaan tersebut tetap dijawab dengan suatu penyelidikan. Siswa sering mengalami kesulitan memahami bagaimana menghubungkan berbagai kegiatan dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kebingungan siswa terjadi ketika siswa mencoba untuk saling menghubungkan berbagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Terlalu sedikit usaha yang dikhususkan untuk mendefinisikan hasil penting di akhir sekolah menengah dan perencanaan di seluruh mata pelajaran. Pertanyaan pembelajaran Pembelajaran persaingan berbasis penyelidikan dapat membantu membuat koneksi ini.
            Pada saat mempelajari fotosintesis misalnya. Peran foto sintesis memiliki lebih banyak relevansi jika ditetapkan dalam konteks yang lebih luas untuk memahami keterkaitan matahari, tanaman hijau, dan peran karbon dioksida dan air. Siswa masih bisa belajar sains dan ilmu-ilmu sosial, tetapi melalui serangkaian pengalaman yang terencana, mereka akan memahami konteks konseptual yang lebih besar dan mendapatkan pengertian yang lebih besar.
            Dalam kerangka kerja konseptual, penyelidikan dan keterlibatan peserta didik belajar aktif dapat menyebabkan hasil yang penting dalam kelas. Siswa yang secara aktif melakukan pengamatan, mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesis informasi, dan menarik kesimpulan dan dalam waktu yang sama siswa juga mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang bermanfaat. Keterampilan ini dapat diterapkan untuk masa depan siswa "yang perlu diketahui bahwa" situasi siswa saat mereka lulus akan menghadapi sistuasi yang berbeda baik di sekolah maupun di tempat kerja.
            Manfaat lain yang menawarkan pembelajaran kompetitif berbasis penyeledikan adalah pengembangan kebiasaan berpikir yang dapat berlangsung seumur hidup dan panduan belajar dan berpikir kreatif.

Perkembangan Pembelajaran Berbasis Pendidikan
            Pada tahun 1961, Komisi Kebijakan Pendidikan menerbitkan sebuah aturan untuk tujuan utama Pendidikan Amerika. Komisi menyarankan bahwa Kebutugan dan Pekermbangan siswa di bagi atas "kekuatan sepuluh rasional." Yaitu : mengingat dan membayangkan; klasifikasi dan generalisasi; membandingkan dan mengevaluasi, menganalisis dan mensintesakan dan menyimpulkan dan menyimpulkan.  Hal Ini juga merupakan beberapa dasar-dasar pembelajaran berbasis penyeldikan.
            Didorong oleh kekhawatiran bahwa Rusia mendapatkan keuntungan teknologi dan militer di Amerika Serikat pada tahun lima puluhan, pembentukan pendidikan menjadi sangat menarik dalam usaha membantu siswa menjadi pemecah masalah yang kreatif.
            Upaya-upaya serius diusahakan untuk menghidupkan pembelajaran "tradisional" menjadi pendekatan pendidikan sains agar fokus pada pengembangan kemampuan penalaran. Sayangnya, pendekatan ini tidak sepenuhnya berubah menjadi pendekatan yang benar-benar menarik siswa untuk belajar. Banyak kritik diberitakan bahwa siswa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk "main-main" dengan bahan dan terlalu sedikit waktu pada analisis.
            Masalah tersebut terjadi karena sebagian besar sifat sistem sekolah di mana program-program ini diperkenalkan. Kemudian, mereka hanya memfokuskan pada salah satu elemen dari sistem sekolah yaitu guru.
Meskipun program ini tidak membawa perubahan yang diantisipasi pada waktu di mana mereka diperkenalkan, mereka tidak menghasilkan dampak yang lain dan perubahan yang tak terduga. Mereka membawa perubahan yang berarti dalam cara-cara yang sains, matematika, dan ilmu-ilmu sosial, kemudian  untuk mengatasi hal tersebut buku dikembangkan. penerbit Buku teks mulai memberikan pertimbangan lebih bagaimana cara untuk secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
            Pengakuan peran dalam membaca dan menulis, bermain dalam belajar mulai mengubah sikap dan praktek di sekolah.  Perubahan sistemik adalah usaha terbaru dan yang paling penting yang memiliki potensi untuk penyelidikan dampak pembelajaran. Pada tahun 1984, sebuah konferensi di National Academy of Sciences menghadirkan para ilmuwan tersohor, pendidik, pemimpin bisnis, politisi, orangtua, dan lain-lain, dan di respon langsung terhadap laporan berjudul "Nation at Risk" yang rinci kegagalan sekolah Amerika. Konferensi ini menyebabkan apa yang menjadi upaya untuk mereformasi sistem pendidikan di Amerika Serikat untuk mencapai status "pertama di dunia pada akhir abad kedua puluh”. Banyak dari upaya ini memang diarahkan mendapatkan siswa terlibat dalam proses belajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat modern dengan mengubah sistem pendidikan.
            Setidaknya ada dua faktor penting dalam upaya reformasi sistemik yang sulit untuk diterapkan dalam iklim saat ini. Salah satu faktor-faktor ini adalah bahwa upaya pendidikan difokuskan secara eksklusif pada pendidikan matematika dan sains. Dan sulit untuk mengubah sistem sekolah yang difokuskan hanya pada dua ilmu pengetahuan itu dalam kurikulum sekolah. Faktor kedua adalah banyak pendidik memiliki sedikit pengalaman dalam mengevaluasi elemen sistemik yang penting untuk menyelaraskan guru dengan siswa. Misalnya, ketika siswa tidak melakukan tes dengan baik pada seluruh negara bagian, biasanya kita bereaksi dengan upaya untuk "memperbaiki siswa" dengan menuntut siswa untuk berusaha lebih keras, bukan memperbaiki sistem. Tapi kurangnya motivasi siswa sering membuat masalah sistemik yang lebih besar.

Sebuah Model sistem putar
Hal penting  dalam sistem ini adalah mempersiapkan hasil dari pembelajaran, yang pada akhirnya akan berputar untuk mendukung hasil belajar siswa.
            Pertanyaan yang harus dijawab pada pembelajaran di sekolah saat ini adalah  bagaimana siswa dapat diintegrasikan dalam kelas, sistem sekolah secara bertahap, sebagai guru, kepala sekolah, orangtua, dan anggota masyarakat lainnya untuk menyadari pentingnya dalam mempersiapkan siswa menuju dunia modern.

Berbagai sudut pandang kritis hasil dari pendidikan kita
            Pendidikan tidak mempersiapkan siswa untuk dunia yang statis dan tetap. Sebaliknya, pendidikan harus mempersiapkan peserta didik untuk mengatasi perubahan yang akan meningkatkan kompleksitas sepanjang hidup mereka dan banyak yang tidak dapat diramalkan saat ini. Sebagian besar pelajar mungkin akan menghadapi beberapa perubahan pekerjaan, pindah ke lokasi yang berbeda, terlibat dalam perubahan sosial yang kompleks, dan lainnya. Pendidikan tidak dapat memberikan semua informasi yang mereka perlukan, melainkan harus menyediakan alat untuk terus belajar.
            Dalam masyarakat dimana pendidikan memiliki fokus pada pembelajaran "apa yang kita tahu," merupakan suatu tantangan untuk mengembangkan pandangan umum bahwa "bagaimana cara kita untuk tahu" sangat penting dalam masyarakat modern.
            Ada pandangan yang sangat mendalam yang diselenggarakan pada bagian dari banyak pendidik, orang tua, dan anggota masyarakat lainnya yang belajar penyelidikan membutuhkan waktu terlalu banyak dan itu jauh lebih efisien bagi siswa hanya diberikan informasi yang mereka perlu tahu. Sudut pandang ini sangat diperkuat oleh hal-hal yang diharapkan siswa untuk tahu dan hanya difokuskan pada  lulus tes.
             Kebanyakan orang  setelah lulus dari sekolah tinggi dan dari perguruan tinggi atau mereka yang tidak lulus pada akhirnya akan memasuki dunia kerja. Bahkan untuk jumlah kecil yang tidak memasuki dunia kerja, semua harus menyelesaikan masalah yang semakin kompleks sepanjang hidup. Dunia bisnis cepat menyadari bahwa untuk menjadi sukses dalam masyarakat modern sangat penting untuk bekerja lebih pintar. telah dijelaskan sebelumnya, yang penting untuk belajar sepanjang hidup harus menjadi penekanan dalam pendidikan.
            Survei dari komunitas bisnis tentang keterampilan tenaga kerja mengungkapkan temuan yang menarik. keterampilan Tenaga Kerja tidak keterampilan kerja spesifik tetapi lebih luas pemahaman lebih yang menyediakan salah satu kemampuan untuk cepat beradaptasi terhadap tuntutan pekerjaan atau keterampilan baru. Beberapa contoh keterampilan yang penting bagi tenaga kerja modern adalah:

  • Pekerjaan yang memerlukan penelitian untuk kemungkinan penyebab masalah.
  • Pekerjaan yang memerlukan hasil untuk mencari langkah-langkah antisipasi faktor-faktor yang mungkin menyebabkan masalah.
  • Pekerjaan yang memerlukan satu mencari resolusi masalah dengan berdiskusi dengan orang lain.
  • Pekerjaan yang memerlukan ilmu untuk mencari informasi yang tersimpan dalam file komputer dengan menggunakan data penelitian keterampilan elektronik.
  • Pekerjaan yang memerlukan kreatifitas dalam menulis dengan jelas untuk menyampaikan informasi yang rumit untuk orang lain serta menggambarkan situasi atau kejadian dan membuat rekomendasi.
  • Pekerjaan yang memerlukan penafsiran korelasi dengan membandingkan dua set data.

Pelaksanaan Metode pembelajaran persaingan berbasis penyelidikan di kelas.
Untuk mulai menggunakan metode penyelidikan di kelas, pertama-tama guru harus terbiasa dan mengetahui tentang kerangka kerja konseptual dari struktur mata pelajaran yang mereka ajarkan dan "aturan-aturan dasar," atau kebiasaan berpikir yang dipentingkan dari ilmu pengetahuan tertentu.
Pertanyaannya, apakah dimulai dari diri sendiri atau oleh orang lain merupakan jantung dari pembelajaran penyelidikan. Sementara dalam kelas tradisional, sumber, tujuan, dan tingkat pertanyaan yang sangat berbeda tujuanya dengan kelas penyelidikan. Dalam kelas tradisional, guru sering bertanya kepada siswa dengan tujuan pertanyaan itu untuk menilai apakah siswa telah belajar dan menyerap informasi tertentu.
Ketika guru merangsang pertanyaan dari siswa dalam kelas penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan tersebut lebih reflektif ke prinsip pengetahuan alam, Sesuai teknik interogasi yang penting dalam kelas penyelidikan,  terutama di kelas-kelas bawah di mana inkuiri terbimbing berfungsi sebagai dasar untuk kehidupan pasca sekolah, dimulai dengan mempertanyakan terhadap diri sendiri.
Semangat belajar membutuhkan persiapan mental dan fisik untuk proses itu. Proses mental mungkin akan lebih dari perubahan filosofis pribadi tentang mengajar dan belajar. Proses fisik lebih berkaitan dengan penyusunan lingkungan belajar.
Peran guru sangat penting dalam pembelajaran penyelidikan, tetapi peran yang berbeda dari kebanyakan guru yang telah ada dalam kelas trasdisional. Guru menjadi pemimpin pembelajaran, atau fasilitator dari proses belajar. Pemodelan sangat penting bagi peserta didik yang masih relatif kecil.
Diskusi awal dan pertanyaan sebelum memulai topik baru atau kegiatan menjadi penting dalam mencari tahu apakah pelajar tahu tentang hal yang akan dipelajari, apa yang dia ingin tahu, dan mungkin beberapa persepsi yang salah dari siswa. Langkah terakhir dalam proses ini akan menentukan apa yang dipelajari pelajar dalam satu pertemuan.
Dalam rangka mendorong proses pembelajaran penyelidikan, peran guru adalah membantu peserta didik merasa aman dalam berbagi. Salah persepsi dapat diatasi, tetapi membutuhkan keterampilan untuk menghindari "ketidak keaktifan" belajar  mereka.
Guru harus menjaga empat hasil penting penyelidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran. Seperti (1)-pengolahan keterampilan informasi, (2) kebiasaan berpikir atau " aturan-aturan dasar, "(3) pemahaman isi, dan (4) 2 pemahaman konseptual.
Pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab dan diaplikasikan dalam Rencana pembelajaran :
1.           Apakah memberikan kontribusi keterampilan proses dalam perkembangan informasi?
2.           Apakah mengarah ke pembelajaran kebiasaan berpikir?
3.           Apakah mengarah pada pemahaman materi penting?
4.           Apakah mengarah ke metari pemahaman dalam konteks konseptual?
Secara fisik, lingkungan belajar harus diperkaya dengan sumber belajar yang baik yang akan merangsang dan membantu menjawab pertanyaan siswa. Lingkungan belajar harus mengandung banyak bahan bacaan, buku, pamflet, jurnal, dan majalah, yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Jika komputer dengan CD-ROM akses tersedia, CD-ROM dapat menjadi sumber informasi yang penting seperti pembelajaran interaktif dan simulasi. Jika akses ke internet tersedia, dapat menjadi sumber penting bahan-bahan sumber informasi untuk belajar. Tergantung pada sifat kegiatan, mungkin perlu bagi guru untuk merencanakan dan memiliki perlengkapan dan bahan yang tersedia bagi siswa untuk mengeksplorasi beberapa pertanyaan mereka sendiri.
Selain itu, untuk mulai mebiasakan pertanyaan dari siswa, Anda harus terbiasa dengan berbagai jenis pertanyaan siswa dan membantu Anda belajar untuk belajar dari mereka.

Artikel Terkait :

  1. Metode Inkuiri Kompetitif 6
  2. Metode Inkuiri Kompetitif 5
  3. Metode Inkuiri Kompetitif 4
  4. Metode Inkuiri Kompetitif 3
  5. Metode Inkuiri Kompetitif 2
  6. Metode Inkuiri Kompetitif 1
  7. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 3
  8. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 2
  9. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 1
  10. Metode Examples Non Examples dan Kuantum
  11. Metode Jigsaw dan TGT
  12. Metode Debat dan Picture and Picture
  13. Kooperatif Learning
  14. Metode Problem Possing
  15. Metode CTL dan Learning Cycle
  16. Startegi Inkuiri
  17. Metode karya wisata, ekspositori
  18. Metode kerja kelompok, problem solving, drill
  19. Latihan UAS Gasal Indonesia kelas 7 SMP
  20. Modul SMP, Cerita Anak
  21. Modul SMP, Tema Dongeng
  22. Modul SMP, Surat Pribadi
  23. Modul SMP, Membaca Cepat
  24. Modul SMP, Mendengarkan Teks Berita
  25. Modul SMP, Teknik Menceritakan Kembali
  26. Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7
  27. Modul SMP, Teknik Bercerita
  28. Modul SMP, Dongeng
  29. Modul SMP, Buku Harian
  30. Modul SMP, Memindai Kamus
  31. Modul SMP, Sinonim dan Antonim
  32. Modul SMP, Mendengarkan Berita
  33. Metode Pembelajaran, Metode Tanya Jawab
  34. Metode Pembelajaran, Metode Tugas dan Resitasi
  35. Metode Pembelajaran, Metode Simulasi
  36. Metode Pembelajaran, Metode Diskusi
  37. Metode Pembelajaran, Metode Demonstrasi
  38. Metode Pembelaran, Metode Ceramah
  39. Metode Pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar