Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara tepat tanpa harus melihat
teks!
1. Cerita
tentang Orang-orang Buta dan Seekor Gajah itu pada mulanya diceritakan oleh ….
A. Sang raja di India
B. Sang Budha
C. pegawai Istana
D. tersebar begitu saja dari mulut ke mulut
2. Cerita
"Orang-orang Buta dan Seekor Gajah" itu pada mulanya diceritakan
sebagai salah satu bentuk ….
A. ajaran Sang Budha
B. hiburan Raja
C. humor
D. lelucon dari mulut ke mulut
3. Tujuan
utama Cerita Orang-orang Buta dan Seekor Gajah itu diciptakan adalah untuk menyadarkan
kita agar ….
A. tidak main hakim
sendiri
B. tidak saling berselisih mempersoalkan
kebenaran ajarannya dan memandang ajaran lain salah
C. tidak suka
mempermainkan binatang yang dianggap suci.
D. tidak mudah
diadu domba oleh orang yang tidak bertanggung jawab
4. Pernyataan berikut manakah yang sesuai dengan teks tersebut?
A. Ilmuwan meyakini
bahwa kemayoritasan memainkan peranan, sehingga
mayoritas cenderung sebagai sebuah kebenaran.
B. Kelima orang buta itu membandingkan seekor
gajah dengan gelondongan kayu, batang kayu yang bulat dan halus, panci besar,
dan sebuah balon.
C. Kita harus mengambil
sebagian dari keseluruhan sebuah kenyataan.
D. Mayoritas
bukanlah sebuah kebenaran.
5. Kesalahan apakah yang dibuat oleh orang-orang buta?
A. Soal kualitas
dari penjelasannya yang tidak masuk akal.
B. Mereka saling memaksakan kehendaknya, seolah
jawabannyalah yang paling benar.
C. Karena pada
dasarnya, mereka sejak lahir tidak pernah melihat gajah.
D. Karena
orang-orang buta itu tak memiliki pengetahuan yang baik.
6. Simpulan yang paling tepat dari isi bacaan tersebut adalah ….
A. tidak menganggap
diri paling benar
B. orang harus
belajar dari kelebihan orang lain
C. jika pengetahuan dibagi, pengetahuan tidak
akan berkurang melainkan bertambah.
D. mayoritas adalah
kebenaran
7. Manakah
dari pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk penjelasan dari orang-orang
buta mengenai gajah?
A. Seorang buta yang telah meraba bagian kakinya
membandingkan gajah dengan gelondong
kayu
B. Seorang buta yang telah meraba perutnya
membandingkannya dengan sebuah balon
C. Seorang buta yang telah meraba taringnya membandingkannya
dengan sebatang kayu yang bulat dan halus
D. Seorang buta yang telah meraba belalainya
membandingkannya dengan sebuah tali.
8. Kejadian
dalam cerita tersebut dapat diidentikkan dengan perilaku kita, kecuali ….
A. hanya mengambil sebagian dari keseluruhan sebuah
kenyataan
B. hanya memahami sebagian dari kekompleksan sebuah
kenyataan
C. hanya memaegang sebuah pengertian yang terbatas dari
seluruh kenyataan
D. hanya ingin selalu dihargai dan menghargai orang lain
9. Penulis cerita yang berjudul “Orang-orang Buta dan Seekor Gajah”
adalah….
A. Sankt Augustin
B. Gendhotwukir
C. Walter Krahe
D. S.G Goodrich
10. Manakah
pesan berikut ini yang sesuai dengan cerita Orang-orang Buta dan Seekor Gajah
tersebut?
A. Barang siapa mau berusaha, pastilah ia akan mendapatkan
jalan
B. Setiap manusia harus mau saling bekerja sama
C. Kemayoritasan merupakan suatu kebenaran
D. Perbedaan pendapat selalu menyebabkan pertikaian.
Pengertian Membaca Intensif
Tahukah kamu yang dimaksud dengan teknik membaca intensif?
Kegiatan membaca yang dilakukan dengan tujuan menelaah dan memahami secara
mendalam dan utuh suatu teks dikenal dengan nama teknik membaca intensif.
Teknik membaca intensif dapat dilakukan untuk teks fiksi maupun teks nonfiksi.
Cerita anak merupakan jenis cerita fiksi.
Latihan
Bacalah kutipan cerita anak
di bawah ini dengan teknik membaca intensif! Sambil membaca, buatlah ringkasan
ceritanya!
Bermain Curang
Kelas jadi hiruk pikuk. Tepuk
tangan terdengar menggema ketika Antok menerima hadiah dari Pak Efendi sebagai
pemenang lomba kaligrafi. Anakanak yang duduknya berjejer di belakang,
meneriaki Antok dengan lantang. Antok hanya tersenyum mendengar pujian dari
beberapa temannya. Ia merasa bangga. Namun, ada sesuatu yang disembunyikan
dalam kemenangannya. Semua ini hanya dia yang tahu.
Bel istirahat berbunyi. Antok
mengajak beberapa anak pergi ke kantin Bu Iyah. Antok akan mentraktir mereka
atas kemenangan yang diraihnya. “Ayolah, kalian makan apa yang kalian suka. Tidak
usah sungkansungkan,”kata Antok merasa bahagia.
Di tempat lain, Ali sedang
memerhatikan Antok bersama kawankawannya. Mereka tampaknya bersenang-senang di
kantin Bu Iyah. Padahal, Ali tahu tentang semuanya. Ia tahu, kemenangan yang
diraih Antok hanyalah semu belaka. Dalam lomba tersebut, Antok bermain curang.
“Hai Ali, kenapa kamu ada di
sini? Kenapa tidak bergabung dengan mereka?” tanya Ramelan menepuk pundak Ali.
Ali sedikit terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu.
“Undangannya terbatas, Lan.”
“Aku jadi heran, masak sih kamu
tidak diajak oleh Antok untuk makanmakan atas kemenangan yang diraihnya. Kamu
kan teman sebangkunya, Ali!”
Ali terdiam sesaat. Seolah ada
sesuatu yang dipikirkan olehnya.
“Ada apa, Al? Tiba-tiba wajah
kamu pucat. Kamu sakit?” Ramelan merasa heran ketika menangkap perubahan itu.
Ali menggeleng. Entah mengapa,
tiba-tiba saja Ali tidak bisa berdusta pada Ramelan. “Lan, sebenarnya
kemenangan Antok dalam perlombaan itu karena dia berbuat curang,” kata Ali
berterus terang.
“Maksudmu?” Ramelan tertawa
terbelalak sekaligus merasa penasaran dengan pernyataan sahabatnya.
“Ya. Dalam perlombaan itu
sebenarnya yang membuat kaligrafi adalah kakaknya!”
“Dari mana kamu tahu, Al?”
Aku melihatnya sendiri ketika
bermain ke rumah Antok. Dia memintaku untuk merahasiakannya pada orang lain.”
Kedua anak itu terdiam beberapa
saat. Ramelan tidak menyangka kalau Antok akan seberani itu berbuat curang
dalam perlombaan.
“Jadi, karena itu kamu tidak
mau bergabung dengan mereka?” kata Ramelan memecah kebisuan itu.
“Aku tidak bisa menyimpan
kebohongan terus-menerus, Lan. Kalau aku diam, berarti aku ikut andil mengotori
dalam perlombaan itu. Makanya, aku berbagi cerita ini pada kamu, agar aku tidak
terus-menerus dihantui perasaan bersalah!”
“Berarti kemenangan Antok tidak
murni!” kata Ramelan.
Keesokan harinya, berita itu
begitu cepatnya tersebar dari mulut ke mulut. Akhirnya, berita itu menjadi
rahasia umum. Sebenarnya, tidak sedikit anakanak yang mudah percaya dengan
desas-desus itu. Selama ini, mereka mengenal Antok sebagai anak yang baik.
Rasanya tidak mungkin, Antok melakukan perbuatan securang itu.
“Hari ini ada tugas
keterampilan untuk kalian,” kata Pak Efendi pagi itu di depan kelas. “Bapak
harap, tugas ini dikerjakan di dalam kelas.” Anak-anak mendadak sontak
mendengung seperti suara kumbang.
“Tugas apa lagi, Pak?” protes
Baskoro yang duduknya paling belakang.
“Membuat tulisan kaligrafi!”
Antok, yang duduknya sebangku
dengan Ali, terkejut bukan main. Bukan karena apa, tetapi selama ini Antok
memang tidak bisa menulis Arab. Padahal, tempo hari dialah yang telah
memenangkan perlombaan itu. Keringat dingin membasahi badan Antok.
Di dalam kelas, Pak Efendi
mondar-mandir mengawasi muridnya. Sesampainya di bangku Antok, Pak Efendi
memerhatikannya. Ia salah tingkah.Keringatnya makin bercucuran membasahi
keningnya.
“Ada apa dengan kamu, Antok?
Kamu sakit?” tanya Pak Efendi.
Antok menggeleng, tetapi tidak
bisa berdusta pada Pak Efendi.
“Saya... saya tidak bisa
mengerjakannya, Pak,” katanya dengan jujur.
“Lho, bukankah
dalam perlombaan itu, kamu yang menang?” Tanya Pak Efendi heran.
“Tapi... tapi yang membuat
kaligrafi itu bukan saya, Pak.”
“Lalu, siapa yang membuatnya?”
“Kakak saya.”
Anak-anak yang mendengar
pengakuan Antok, jadi terkejut. Mereka tak menyangka, kalau Antok akan berbuat
curang dalam perlombaan itu. Kelas jadi ramai. Sebagian anak-anak memaki Antok.
Antok pun jadi malu sendiri. Wajahnya tampak pucat. Ingin rasanya dia menangis.
“Sudah, sudah, kalian jangan
ramai! Kejadian ini peringatan buat kalian semua. Bukankah tempo hari Bapak
sudah bilang, siapa pun yang berbuat curang pasti akan menanggung akibatnya!”
kata Pak Efendi.
Anak-anak terdiam, tetapi
pandangan mereka sinis ke arah Antok. Antok sendiri menundukkan wajahnya. Malu
sekali karena kecurangannya terbongkar.
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah
ini berdasarkan isi cerita anak Bermain Curang yang telah kamu baca!
1. Antok
adalah tokoh yang menang dalam lomba penulisan kaligrafi, tetapi kemenangan
tersebut diraih karena kecurangannya. Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan
tersebut?
2. Bagaimana sifat Ali? Apakah ia tokoh yang suka berdusta?
3. Siapa tokoh yang akhirnya dapat membongkar kecurangan Antok?
4. Apa tujuan penulisan cerita tersebut? Jelaskan menurut
pendapatmu!
5. Nilai
moral apa yang kamu peroleh setelah membaca cerita tersebut? Jelaskan menurut
pendapatmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar