Selasa, 24 Maret 2015

Metode Examples Non Examples dan Kuantum

Model Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah :
1.   Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.   Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3.   Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4.   Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.   Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.   Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.   KKesimpulan.

Kebaikan :
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.

Y. Model Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.   Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
      a. Perencanaan.
      b. Praktek mengajar.
      c. Observasi.
      d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
2.   Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang
3.   Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4.   Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5.   Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6.   Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).

Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
-          Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
-          Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.

Z. Pembelajaran Kuantum
Istilah pembelajaran kuantum diambil dari istilah asing “Quantum Teaching”. Menurut Porter, “Quantum Teaching” adalah badan ilmu pengetahuan dan metodelogi yang digunakan dalam rancangan pengkajian dan fasilitasi di super camp, sebuah program percepatan belajar (accelerated learning) yang mempraktikkan metode belajar kuantum (quantum learning).
Pengertian quantum teaching atau pembelajaran kuantum mencakup dan dapat dipahami melalui tiga hal yaitu (1) quantum , (2) pemercepatan belajar, (3) fasilitasi. Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya (Porter 2001). Teaching berarti pengajaran yang oleh Rusda Koto Sutadi (dalam Sugandi : 2004 : 46 ) digunakan istilah pembelajaran untuk menghilangkan kesan dominasi tugas guru terhadap siswa dan memberikan pengakuan lebih terhadap kemampuan siswa untuk belajar dengan bantuan dan bimbingan guru.
Pembelajaran kuantum atau quantum teaching adalah pembelajaran yang menyelaraskan berbagai interaksi yang berada di dalam dan disekitar momen belajar sehingga kemampuan dan bakat alamiah dari siswa berubah menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain (Porter,2001: 5).
Pemercepatan belajar adalah menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah secara sengaja dengan mewarnai lingkungan belajar, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, penyajian yang efektif dan keterlibatan aktif.
Fasilitasi berarti memudahkan segala hal. Pada hal ini merujuk pada implementasi strategi yang menyingkirkan hambatan belajar. Fasilitasi juga termasuk penyediaan alat-alat bantu yang memudahkan siswa untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal.

Asas Utama
Pembelajaran kuantum bersandar pada asas bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.  Konsep bawalah dunia mereka ke dunia kita , dan antarkan dunia kita ke dunia mereka mengandung konsekuensi bahwa langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa untuk mendapatkan hak mengajar dari siswa.
Konsep bawalah dunia mereka ke dunia kita menuntut guru untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan peristiwa- peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, akademik siswa. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan yang lebih mendalam tentang materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka, dan menerapkannya pada situasi baru.

Prinsip- Prinsip
Pembelajaran kuantum memiliki 5 prinsip yang mempengaruhi seluruh aspek dalam pembelajaran kuantum. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1.   segalanya berbicara
Segala sesuatu yang berada di ruang kelas “berbicara “ atau mengandung sebuah pesan tentang belajar. Sebab itu dalam proses pembelajaran, guru wajib mengubah kelas menjadi komunitas belajar yang setiap detailnya telah digubah secara seksama untuk mendukung belajar yang optimal.
2.   segalanya bertujuan
Prinsip ini mengandung arti bahwa semua upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengubah kelas menjadi komunitas belajar mempunyai tujuan, yaitu agar siswa dapat belajar secara optimal untuk mencapai prestasi maksimal.
3.   pengalaman sebelum pemberian nama
Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah memperoleh informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk hal- hal yang mereka pelajari. Pada prinsip ini, guru sebelum menyajikan materi pelajaran harus memberi kesempatan siswa untuk mengalami atau mempraktekkan sendiri.
4.   akui setiap usaha
Belajar merupakan kegiatan yang mengandung resiko, sehingga ketika siswa mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan belajar, siswa patut mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayan diri mereka.
5.   jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan merupakan pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan yang dilakukan dalam pembelajaran bertujuan untuk membangun keinginan siswa untuk meraih kesuksesan.

Kerangka perancangan pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut :
1.   tumbuhkan
Pada proses pembelajaran guru harus mampu untuk menumbuhkan minat siswa unuk belajar dan beraktivitas. Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar
2.   alami
Unsur ini memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
3.   namai
Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.
4.   demonstrasikan
Pada unsur ini, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka mampu.
5.   ulangi
Pada unsur ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan pengulangan materi yang telah diberikan. Hal ini untuk menunjukkan bahwa siswa benar- benar tahu. 
6.   rayakan
Perayaan merupakan pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan yang dilakukan dalam pembelajaran bertujuan untuk membangun keinginan siswa untuk meraih kesuksesan.

Kerangka perancangan pembelajaran kuantum disusun untuk menciptakan dan menumbuhkan keaktifan siswa selama proses belajar- mengajar.

Artikel Terkait :
  1. Metode Inkuiri Kompetitif 6
  2. Metode Inkuiri Kompetitif 5
  3. Metode Inkuiri Kompetitif 4
  4. Metode Inkuiri Kompetitif 3
  5. Metode Inkuiri Kompetitif 2
  6. Metode Inkuiri Kompetitif 1
  7. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 3
  8. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 2
  9. Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 1
  10. Metode Examples Non Examples dan Kuantum
  11. Metode Jigsaw dan TGT
  12. Metode Debat dan Picture and Picture
  13. Kooperatif Learning
  14. Metode Problem Possing
  15. Metode CTL dan Learning Cycle
  16. Startegi Inkuiri
  17. Metode karya wisata, ekspositori
  18. Metode kerja kelompok, problem solving, drill
  19. Latihan UAS Gasal Indonesia kelas 7 SMP
  20. Modul SMP, Cerita Anak
  21. Modul SMP, Tema Dongeng
  22. Modul SMP, Surat Pribadi
  23. Modul SMP, Membaca Cepat
  24. Modul SMP, Mendengarkan Teks Berita
  25. Modul SMP, Teknik Menceritakan Kembali
  26. Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7
  27. Modul SMP, Teknik Bercerita
  28. Modul SMP, Dongeng
  29. Modul SMP, Buku Harian
  30. Modul SMP, Memindai Kamus
  31. Modul SMP, Sinonim dan Antonim
  32. Modul SMP, Mendengarkan Berita
  33. Metode Pembelajaran, Metode Tanya Jawab
  34. Metode Pembelajaran, Metode Tugas dan Resitasi
  35. Metode Pembelajaran, Metode Simulasi
  36. Metode Pembelajaran, Metode Diskusi
  37. Metode Pembelajaran, Metode Demonstrasi
  38. Metode Pembelaran, Metode Ceramah
  39. Metode Pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar