Model Examples
Non Examples
Examples Non Examples adalah metode belajar yang
menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan
dengan KD.
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau
ditayangkan lewat OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa,
hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan
hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa,
guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. KKesimpulan.
Kebaikan :
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh
gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.
Y. Model Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di
Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study
sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam
mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/
menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok.
Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap
pembelajaran.
2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut
melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang
dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran
pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek
mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut
mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang
telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang
telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam
tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan
pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
-
Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa,
sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
-
Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.
Z.
Pembelajaran Kuantum
Istilah pembelajaran kuantum diambil dari istilah
asing “Quantum Teaching”. Menurut Porter, “Quantum Teaching”
adalah badan ilmu pengetahuan dan metodelogi yang digunakan dalam rancangan
pengkajian dan fasilitasi di super camp, sebuah program percepatan belajar (accelerated
learning) yang mempraktikkan metode belajar kuantum (quantum learning).
Pengertian quantum teaching atau pembelajaran
kuantum mencakup dan dapat dipahami melalui tiga hal yaitu (1) quantum , (2)
pemercepatan belajar, (3) fasilitasi. Quantum berarti interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya (Porter 2001). Teaching berarti
pengajaran yang oleh Rusda Koto Sutadi (dalam Sugandi : 2004 : 46 ) digunakan
istilah pembelajaran untuk menghilangkan kesan dominasi tugas guru terhadap
siswa dan memberikan pengakuan lebih terhadap kemampuan siswa untuk belajar
dengan bantuan dan bimbingan guru.
Pembelajaran
kuantum atau quantum teaching adalah pembelajaran yang menyelaraskan
berbagai interaksi yang berada di dalam dan disekitar momen belajar sehingga
kemampuan dan bakat alamiah dari siswa berubah menjadi cahaya yang akan
bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain (Porter,2001: 5).
Pemercepatan belajar adalah menyingkirkan hambatan
yang menghalangi proses belajar alamiah secara sengaja dengan mewarnai lingkungan
belajar, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, penyajian yang efektif dan
keterlibatan aktif.
Fasilitasi berarti memudahkan segala hal. Pada hal ini
merujuk pada implementasi strategi yang menyingkirkan hambatan belajar.
Fasilitasi juga termasuk penyediaan alat-alat bantu yang memudahkan siswa untuk
belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan
keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang,
yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan
hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan
pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Asas
Utama
Pembelajaran kuantum bersandar pada asas bawalah
dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Konsep bawalah dunia mereka ke dunia kita ,
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka mengandung konsekuensi bahwa
langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah
membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa untuk mendapatkan hak
mengajar dari siswa.
Konsep bawalah dunia mereka ke dunia kita menuntut
guru untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan peristiwa- peristiwa,
pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik,
musik, seni, rekreasi, akademik siswa. Akhirnya dengan pengertian yang lebih
luas dan penguasaan yang lebih mendalam tentang materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka,
dan menerapkannya pada situasi baru.
Prinsip-
Prinsip
Pembelajaran kuantum memiliki 5 prinsip yang
mempengaruhi seluruh aspek dalam pembelajaran kuantum. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut :
1. segalanya
berbicara
Segala sesuatu yang berada di ruang kelas “berbicara “
atau mengandung sebuah pesan tentang belajar. Sebab itu dalam proses
pembelajaran, guru wajib mengubah kelas menjadi komunitas belajar yang setiap
detailnya telah digubah secara seksama untuk mendukung belajar yang optimal.
2. segalanya
bertujuan
Prinsip ini mengandung arti bahwa semua upaya yang
dilakukan oleh guru dalam mengubah kelas menjadi komunitas belajar mempunyai
tujuan, yaitu agar siswa dapat belajar secara optimal untuk mencapai prestasi
maksimal.
3. pengalaman
sebelum pemberian nama
Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah
memperoleh informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk hal- hal yang mereka
pelajari. Pada prinsip ini, guru sebelum menyajikan materi pelajaran harus memberi
kesempatan siswa untuk mengalami atau mempraktekkan sendiri.
4. akui setiap
usaha
Belajar merupakan kegiatan yang mengandung resiko,
sehingga ketika siswa mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan belajar,
siswa patut mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayan diri mereka.
5. jika layak
dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan merupakan pengakuan untuk penyelesaian,
partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan yang
dilakukan dalam pembelajaran bertujuan untuk membangun keinginan siswa untuk
meraih kesuksesan.
Kerangka
perancangan pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut :
1. tumbuhkan
Pada proses pembelajaran guru harus mampu untuk
menumbuhkan minat siswa unuk belajar dan beraktivitas. Guru harus mampu
merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk
mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta sehingga
akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar
2. alami
Unsur ini memberikan pengalaman kepada siswa dan
memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
3. namai
Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan
identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.
4. demonstrasikan
Pada unsur ini, memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menunjukkan bahwa mereka mampu.
5. ulangi
Pada unsur ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk
melakukan pengulangan materi yang telah diberikan. Hal ini untuk menunjukkan
bahwa siswa benar- benar tahu.
6. rayakan
Perayaan merupakan pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi,
dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan yang dilakukan
dalam pembelajaran bertujuan untuk membangun keinginan siswa untuk meraih
kesuksesan.
Artikel Terkait :
- Metode Inkuiri Kompetitif 6
- Metode Inkuiri Kompetitif 5
- Metode Inkuiri Kompetitif 4
- Metode Inkuiri Kompetitif 3
- Metode Inkuiri Kompetitif 2
- Metode Inkuiri Kompetitif 1
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 3
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 2
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 1
- Metode Examples Non Examples dan Kuantum
- Metode Jigsaw dan TGT
- Metode Debat dan Picture and Picture
- Kooperatif Learning
- Metode Problem Possing
- Metode CTL dan Learning Cycle
- Startegi Inkuiri
- Metode karya wisata, ekspositori
- Metode kerja kelompok, problem solving, drill
- Latihan UAS Gasal Indonesia kelas 7 SMP
- Modul SMP, Cerita Anak
- Modul SMP, Tema Dongeng
- Modul SMP, Surat Pribadi
- Modul SMP, Membaca Cepat
- Modul SMP, Mendengarkan Teks Berita
- Modul SMP, Teknik Menceritakan Kembali
- Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7
- Modul SMP, Teknik Bercerita
- Modul SMP, Dongeng
- Modul SMP, Buku Harian
- Modul SMP, Memindai Kamus
- Modul SMP, Sinonim dan Antonim
- Modul SMP, Mendengarkan Berita
- Metode Pembelajaran, Metode Tanya Jawab
- Metode Pembelajaran, Metode Tugas dan Resitasi
- Metode Pembelajaran, Metode Simulasi
- Metode Pembelajaran, Metode Diskusi
- Metode Pembelajaran, Metode Demonstrasi
- Metode Pembelaran, Metode Ceramah
- Metode Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar